AyatAl-Qur'an Tentang Etos Kerja. 1. Al-Qur'an Surat Al-Qashash: 77. وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ Secara terminologis arti kata etika sangat dekat pengertiannya dengan istilah Al- Qur’an yaitu al-Khuluq. Untuk mendeskripsikan konsep kebajikan, Al-Qur’an menggunakan sejumlah terminologi sebagai berikut khair, bir, adl, haq, ma’ruf, dan taqwa Badroen, 2006. Menurut ajaran Islam, akhlak adalah perilaku yang berhubungan dengan ketaatan terhadap perintah dan aturan yang telah ditentukan oleh Allah SWT dalam berbagai aspek kehidupan. Akhlak berkaitan dengan kewajiban bagi setiap individu umat Islam dalam kehidupan sehari-hari Kanter, 2001. Etika dalam Islam juga dapat disebut akhlak. Menurut M. Yatimin Abdullah Etika Islam merupakan ilmu yang mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku buruk sesuai dengan ajaran Islam yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits. Etika Islam mengatur, mengarahkan fitrah manusia dan meluruskan perbuatan manusia di bawah pancaran sinar petunjuk Allah SWT, menuju keridhaan-Nya. Manusia yang melaksanakan etika Islam niscaya selamat dari pikiran-pikiran dan perbuatan-perbuatan yang keliru dan menyesatkan Abdullah, 2006. Konsep etika penegakan hukum dalam Al-Qur’an berlandaskan pada nilai al-qisth kesamaan, al-adl keadilan, dan al-bir kebaikan. Berlaku adil dilakukan dalam keadaan apapun, sebagaimana firman Allah berikut َِّطۡسِّقۡلٱِّبَ ءٓا د ہُشَِّ َّ ِّلِلَّ نيِّمٲ َّو قَْاوُنوُكَْاوُن ما ءَ نيِّذَّلٱَا ہُّي أٰٓـ ي َۖ َ شَ ۡمُڪَّن م ِّر ۡج يَ لَ وَ َْاوُلِّدۡع تَ َّلَ أَ ٰٓى ل عَ ٍم ۡو قَ ُنأَـ ن َۚ َٰى وۡقَّتلِّلَ ُب رۡق أَ وُهَْاوُلِّدۡعٱَ ََۖ َ َّلِلّٱَْاوُقَّتٱ و َۚ َ َّلِلّٱََّنِّإَ َ نوُل مۡع تَا مِّبَ ُۢريِّب خَ َ 156 “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Al-Maaidah [5] 8 Etika dalam Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik buruknya perbuatan, didasarkan kepada ajaran Allah SWT Al-Qur’an dan ajaran rasul-Nya Sunnah. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima oleh seluruh umat manusia di segala waktu dan tempat. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur Akhlaqul Karimah dan meluruskan perbuatan manusia di bawah petunjuk Al-Qur’an untuk menyelamatkan manusia dari perilaku yang keliru dan menyesatkan. Dengan ajaran Islam yang praktis dan tepat, cocok dengan fitrah naluri dan akal pikiran manusia, maka etika Islam dapat dijadikan pedoman hidup oleh seluruh manusia Ya’qub,1993. Islam memandang etika adalah bagian dari akhlak manusia karena akhlak bukanlah sekedar menyangkut perilaku yang bersifat lahiriah semata, tetapi mencakup hal-hal yang kompleks, yaitu mencakup bidang, akidah, ibadah, dan syari’ah Nuh, 2011. Al-Qur’an menyinggung penegak hukum diperintahkan untuk adil dan konsisten pada kebenaran. Hal ini merupakan refleksi etika penegak hukum, khususnya penegak hukum, seperti polisi, jaksa, hakim, dan advokat dalam menegakan keadilan yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits, sebagaimana berikut َْاوُمُك ۡح تَن أَ ِّساَّنلٱَ نۡي بَمُت ۡم ك حَا ذِّإ وَا هِّلۡه أَ ٰٓى لِّإَِّتٰـ نٰـ م ۡلۡٱَْاوُّد ؤُتَن أَ ۡمُكُرُمۡأ يَ َّلِلّٱَ َّنِّإ َ َِّلۡد عۡلٱِّب َۚ َمُكُظِّع يَاَّمِّعِّنَ َّلِلّٱَ َّنِّإَ َۤۦِّهِّب َۗ َ نا كَ َّلِلّٱَ َّنِّإَ ا ري ِّص بَاۢ عيِّم س َ “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” An-Nisaa’ [4] 58 ََُّلِلّٱَ كٰٮ ر أَٓا مِّبَ ِّساَّنلٱَ نۡي بَ مُك ۡح تِّلَِّ ق حۡلٱِّبَ بٰـ تِّكۡلٱَ كۡي لِّإَٓا نۡل زن أَٓاَّنِّإ َۚ ا مي ِّص خَ نيِّنِٕٮٓا خۡلِّ لَنُك تَ لَ وَ َ “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang orang yang tidak bersalah, karena membela orang-orang yang khianat.” An-Nisaa’ [4] 105 ٲ وۡلٱَِّو أَ ۡمُكِّسُفن أَ ٰٓى ل عَ ۡو ل وَِّ َّ ِّلِلَّ ءٓا د ہُشَِّطۡسِّقۡلٱِّبَ نيِّمٲ َّو قَْاوُنوُكَْاوُن ما ءَ نيِّذَّلٱَا ہُّي أٰٓـ ي َ نيِّب رۡق ۡلۡٱ وَِّنۡي دِّل َۚ َ ٰى ل ۡو أَُ َّلِلّٱ فَا ً۬ ريِّق فَ ۡو أَا يِّن غَ ۡنُك يَنِّإَ ا مِّہِّب َۖ َِّدۡع تَن أَ ٰٓى و هۡلٱَْاوُعِّبَّت تَ لَ فَ َْاوُل َۚ ا ريِّب خَ نوُل مۡع تَا مِّبَ نا كَ َّلِلّٱََّنِّإ فَْاوُض ِّرۡعُتَ ۡو أَْاۤۥ ُوۡل تَنِّإ وَ َ “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” An- 157 ُسَر ُتْعَِس َلاَقَ ف ،َسَلَجَف ،اَنْ يَلِإ َجَرَخَف ،َرَمُع ِنْب ِالله ِدْبَعِل اَنْسَلَج َلاَق ،ٍدِشاَر ِنْب َيَْيُ ْنَع وُقَ ي َمَّلَس َو ِهْيلَع ِالله َّلَص ِالله َلو ُهُتَعاَفَش ْتَلاَح ْنَم ُل ِطَخَس ِفِ ْلَزَ ي َْلِ ،ُهُمَلْعَ ي َوُهَو ،ٍلِطَبَ ِفِ َمَصاَخ ْنَم َو ،َالله َّداَض ْدَقَ ف ،ِالله ِدوُدُح ْنِم ٍ دَح َنوُد ،ِهيِف َسْيَل اَم ٍنِمْؤُم ِفِ َلاَق ْنَم َو ،ُهْنَع َعِزْنَ ي َّتََّح ِالله َةَغْدَر ُالله ُهَنَكْسَأ .َلاَق اَِّمّ َجُرَْيَ َّتََّح ،ِلاَبَْلِا “Dari Yahya bin Rasyid, dia berkata kami bertamu di rumah Abdullah bin Umar, sebentar kemudian dia keluar untuk menemui kami dan duduk bersama, lalu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa memberikan pertolongan di luar batas aturan Allah, berarti dia telah melawan Allah. Barangsiapa memperjuangkan suatu kebatilan sedangkan dia tahu itu adalah perbuatan batil, maka Allah akan selalu murka kepadanya, kecuali dia berhenti melakukannya. Barangsiapa menuduh tanpa bukti tentang suatu perkara kepada seorang mukmin, maka Allah akan menceburkannya ke dalam Radghat Al-Khibal neraka, kecuali dia mencabut kembali perkataannya tersebut”. Abu Dawud 3597. ِبَأ ْنَع َةَدْيَرُ ب ِنْبا ْنَع َّنَْلْا ِفِ ٍضاَقَو ِراَّنلا ِفِ ِناَيِضاَق ٌةَث َلاَث ُةاَضُقْلا َلاَق َمَّلَسَو ِهْيَلَع َُّللَّا ىَّلَص َِّبَِّنلا َّنَأ ِهي ِراَّنلا ِفِ َكاَذَف َكاَذ َمِلَعَ ف ِ قَْلِا ِْيَغِب ىَضَق ٌلُجَر ِة ِفِ َوُهَ ف ِساَّنلا َقوُقُح َكَلْهَأَف ُمَلْعَ ي َلَ ٍضاَقَو ِةَّنَْلْا ِفِ َكِلَذَف ِ قَْلِِبَ ىَضَق ٍضاَقَو ِراَّنلا “Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Hakim itu ada tiga, dua di neraka dan satu di surga seseorang yang menghukumi secara tidak benar padahal ia mengetahui mana yang benar, maka ia di neraka. Seorang hakim yang bodoh lalu menghancurkan hak-hak manusia, maka ia di neraka. Dan seorang hakim yang menghukumi dengan benar, maka ia masuk surga." HR. At-Tirmidzi 1244 Kandungan ayat Al-Qur’an dan hadits di atas, menuntut bahwa keadilan harus ditegakkan. Untuk mewujudkan cita-cita keadilan tersebut diperlukan usaha yang sungguh- sungguh, serta kemampuan intelektual yang sesuai dengan syari’at Islam guna mendapatkan makna keadilan sesuai ketentuan Allah SWT berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Dalam hubungan dengan kehidupan sesama manusia, pokok-pokok ajaran Islam dalam Al-Qur’an memberikan dasar yang kokoh dan permanen bagi seluruh prinsip etika dan moral yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan dan memberikan jawaban yang komprehensif dan menyeluruh untuk segala persoalan tingkah laku manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Sebagai tujuan menciptakan kehidupan yang berimbang di dunia demi mencapai tujuan kebahagiaan di akhirat Rusdji Ali, 2004. C. RANGKUMAN Hubungan ilmu dengan kemanusiaan memiliki hubungan yang sangat erat. Hal ini dikarenakan ilmu bisa berkembang karena keberadaan manusia, dan manusia mewujudkan sifat-sifat baiknya untuk memelihara kelangsungan hidup ini di dunia dan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya juga dengan ilmu. Ilmu pada dasarnya ditujukan untuk kemaslahatan hidup manusia. Dalam hal ini, ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat manusia, martabat, dan kelestarian manusia yang didasarkan pada tugas dan kedudukan manusia sebagai khalifah dan Abdullah abid. Sedangkan konsep etika penegakan hukum dalam Islam berlandaskan pada nilai al-qisth kesamaan, al-adl keadilan, dan al-bir kebaikan. 158 D. LATIHAN/TUGAS/EKSPERIMEN Mahasiswa mendiskusikan nilai al-qisth kesamaan, al-adl keadilan, dan al-bir kebaikan dalam penegakkan hukum di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. Yatimin. 2006. Pengantar Studi Etika. Jakarta PT. Rajagrafindo Persada. An-Nabhani, Taqiyuddin. 2001. Nizhamul Islam. Bogor Pustaka Thariqul Izzah. Badroen, Faisal, dkk. 2006. Etika BisnisDalam Islam. Jakarta Kencana. Bakhtiar, Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta PT RajaGrafindo Persada. Kanter, 2001. Etika Profesi Hukum Sebuah Pendekatan Sosio-Religius. Jakarta Storia Grafika. Nuh, Muhammad. 2011. Etika Profesi Hukum. Bandung Pustaka Setia. Rusdji Ali, Muhammad. 2004. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Syari’at Islam Mengenal Jati Diri Manusia. Jakarta Mihrab. Sulaiman, Abdul Hamid. 1994. Permasalahan Metodologis Dalam Pemikiran Islam. Jakarta Media Da’wah. Surajiyo. 2010. Fislafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta PT. Bumi Aksara. Suriasumantri, Jujun. S. 2010. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta Pustaka Sinar Harapan. 159 BAB III Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS An Nisa ayat 65) 3. مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ Aktivitas Siswa 1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukanitu!3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi di lingkunganmasyarakat yang kamu temu!​ Ayat Al Qur'an yang berhubungan dengan ketaatan kepada aturan adalah يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا. Sedangkan hadis yang berhubungan dengan ketaatan kepada aturan adalah لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ. Pesan terkandung dalam ayat dan hadis tersebut adalah kita harus selalu taat kepada aturan yang berlaku dalam masyarakat selama tidak dalam hal kemasiatan atau hal yang Allah larang. Hubunngan dari pesan tersebut dengan ondisi di lingkungan masyarakat adalah banyak masyarakat yang tidak mengamalkan isi pesan yang terkandung dalam ayat dan hadis tersebut. Hal ini dapat dilihat kepada banyak orang yang melakukan kemasiatan atau hal yang Allah larang. Pembahasan Taat kepada aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu perilaku yang sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam. Taat kepada aturan yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah ketaatan kepada aturan yang tidak bertentangan dengan aturan yang telah Allah tetapkan. Pelajari lebih lanjutMateri tentang cara yang dapat dilakukan dalam membaca Surah AL Falaq tentang Surah Al Kafirun tentang kandungan Surah At Tin ayat yang ke 2 jawabanKelas XMata pelajaran Agama IslamBab Al-Qur'an dan Hadis adalah Pedoman HidupkuKode soal SPJ3 Apamakna dan ulasan atas hadis ini, “Tidaklah orang melepaskan sesuatu yang berhubungan dengan agama untuk memperbaiki urusan dunianya, kecuali Allah akan menimpakan kepadanya sesuatu yang lebih merugikan dari itu?” - Bank Pertanyaanاسلام کوئست - مرجعی برای پاسخگویی به سوالات دینی، اعتقادی و شرعی پاسخگویی به سوالات

Taat memiliki arti tunduk kepada Allah Swt., pemerintah, dsb. tidak berlaku curang, dan atau setia. Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau yang lainnya. Di sekolah terdapat aturan, di rumah terdapat aturan, di lingkungan masyarakat terdapat aturan, di mana saja kita berada, pasti ada aturannya. Aturan dibuat tentu saja dengan maksud agar terjadi ketertiban dan ketenteraman. Mustahil aturan dibuat tanpa ada tujuan. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita menaati aturan yang berlaku. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’ān. Sementara di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh Nabi Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga. Peranan pemimpin sangatlah penting. Sebuah institusi, dari terkecil sampai pada suatu negara sebagai institusi terbesar, tidak akan tercapai kestabilannya tanpa ada pemimpin. Tanpa adanya seorang pemimpin dalam sebuah negara, tentulah negara tersebut akan menjadi lemah dan mudah terombang-ambing oleh kekuatan luar. Oleh karena itu, Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin karena dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin selama tidak maksiat, akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran. Hukum Tajwid Arti Kata Arti Ayat “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad, dan Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah al-Qur’an dan Rasul sunnahnya, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.” an-Nisā/4 59 Asbabun Nuzul Asbābu al-Nuzūl atau sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah berkenaan dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyyah perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah saw.. As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya diangkat oleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin dalam sariyah. an-Nisā/4 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah Allah Swt., perintah Rasulullah saw., dan ulil amri. Tentang pengertian ulil amri, di bawah ini ada beberapa pendapat. 1. Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari Arti ulil amri adalah umāra, ahlul ilmi wal fiqh mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan fiqh. Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah saw. itulah yang dimaksud dengan ulil amri. 2. Al-Mawardi Ada empat pendapat dalam mengartikan kalimat "ulil amri", yaitu 1 umāra para pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan, 2 ulama dan fuqaha, 3 sahabat-sahabat Rasulullah saw., 4 dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar. 3. Ahmad Mustafa al-Maraghi Bahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh pemimpin lainnya. Kita memang diperintah oleh Allah Swt. untuk taat kepada ulil amri apa pun pendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri. Namun, perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak digandengkan dengan kata “taat”; sebagaimana kata “taat” yang digandengkan dengan Allah Swt. dan rasul-Nya. Prof. Quraish Shihab, Mufassir Indonesia, memberi ulasan yang menarik Tidak disebutkannya kata “taat” pada ulil amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Artinya, apabila perintah itu bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah dan rasul-Nya, tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka. Lebih lanjut Rasulullah saw. menegaskan dalam hadis berikut ini Artinya “Dari Abi Abdurahman, dari Ali sesungguhnya Rasulullah bersabda Tidak boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.” Muslim Umat Islam wajib menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya dan diperintahkan pula untuk mengikuti atau menaati pemimpinnya. Tentu saja, apabila pemimpinnya memerintahkan kepada hal-hal yang baik. Apabila pemimpin tersebut mengajak kepada kemungkaran, wajib hukumnya untuk menolak. Perilaku mulia ketaatan yang perlu dilestarikan adalah seperti berikut. 1. Selalu menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta meninggalkan larangan-Nya, baik di waktu lapang maupun di waktu sempit. 2. Merasa menyesal dan takut apabila melakukan perilaku yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya. 3. Menaati dan menjunjung tinggi aturan-aturan yang telah disepakati, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 4. Menaati pemimpin selagi perintahnya sesuai dengan tuntunan dan syariat agama.

AktivitasSiswa:1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukanitu!3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi di lingkunganmasyarakat yang kamu temu! . Question from @Fikajesika - Sekolah Menengah Pertama - B. arab

Taat memiliki arti tunduk kepada Allah Swt., pemerintah, dsb. tidak berlaku curang, dan atau setia. Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau yang lainnya. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’an. Sementara di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh Nabi Muhammad Saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga. Peranan pemimpin sangatlah penting. Sebuah institusi, dari terkecil sampai pada suatu negara sebagai institusi terbesar, tidak akan tercapai kestabilannya tanpa ada pemimpin. Tanpa adanya seorang pemimpin dalam sebuah negara, tentulah negara tersebut akan menjadi lemah dan mudah terombang-ambing oleh kekuatan luar. Oleh karena itu, Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin karena dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin selama tidak maksiat, akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran. Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 59. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad, dan Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah al-Qur’an dan Rasul sunnahnya, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.” an-Nisa/4 59 Kandungan Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 59. Asbabu al-Nuzul atau sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah berkenaan dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyyah perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah Saw.. As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya diangkat oleh Rasulullah Saw. sebagai pemimpin dalam sariyah. Al-Qur'an Surat an-Nisa/4 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah Allah Swt., perintah Rasulullah Saw., dan ulil amri. Tentang pengertian ulil amri, di bawah ini ada beberapa pendapat. 1. Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari. Arti ulil amri adalah umara, ahlul ilmi wal fiqh mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan fiqh. Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah Saw. itulah yang dimaksud dengan ulil amri. 2. Al-Mawardi. Ada empat pendapat dalam mengartikan kalimat "ulil amri", yaitu 1 umāra para pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan, 2 ulama dan fuqaha, 3 sahabat-sahabat Rasulullah Saw., 4 dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar. 3. Ahmad Mustafa al-Maraghi. Bahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh pemimpin lainnya. Kita memang diperintah oleh Allah Swt. untuk taat kepada ulil amri apa pun pendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri. Namun, perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak digandengkan dengan kata “taat”; sebagaimana kata “taat” yang digandengkan dengan Allah Swt. dan rasul-Nya. Quraish Shihab, Mufassir Indonesia, memberi ulasan yang menarik “Tidak disebutkannya kata “taat” pada ulil amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Artinya, apabila perintah itu bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah dan rasul-Nya, tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka." Lebih lanjut Rasulullah Saw. menegaskan dalam hadis berikut ini Artinya “Dari Abi Abdurahman, dari Ali sesungguhnya Rasulullah bersabda... Tidak boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.” HR. Muslim Umat Islam wajib menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya dan diperintahkan pula untuk mengikuti atau menaati pemimpinnya. Tentu saja, apabila pemimpinnya memerintahkan kepada hal-hal yang baik. Apabila pemimpin tersebut mengajak kepada kemungkaran, wajib hukumnya untuk menolak. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kandungan Al-Qur'an Surat An-Nisa’ Ayat 59 tentang taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.

SikapTaat dibagi menjadi 3. Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Menurut istilah taat bisa diartikan tunduk dan patuh terhadap segala perintah dan aturan yang berlaku. Taat kepada Allah berarti patuh kepada perintah dan aturan-aturan yang dibuat oleh Allah dalam segala hal. Baikaturan itu berhubungan dengan ibadah kepada-Nya
PENJELASAN KETAATAN KEPADA ALLAH ADALAH DENGAN MENTAATI RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAMOleh Al-Hafizh Al-Imam As-SuyuthiDi dalam pembahasan tentang perintah Allah untuk taat kepada Rasul-Nya, Al-Baihaqi berkata ” Bahwa keterangan tentang ketaatan kepada Allah adalah dengan mentaati utusan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menetapi janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar“. [Al-Fath/48 10]Dan يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ“Barangsiapa yang menta’ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“. [An-Nisaa/4 80]Imam Syafi’i berkata ” Dalam ayat ini Allah mengajarkan kepada mereka bahwa membai’at Rasulullah berarti sama dengan membai’at Allah dan taat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah taat kepada Allah, maka Allah وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا“Maka demi Rabbmu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. [An-Nisa/4 65].Imam Syafi’i mengatakan “Ayat ini diturunkan pada seorang laki-laki yang bersengketa dengan Az-Zubair tentang hak penyiraman tanah kebun, lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memutuskan bahwa penyiraman itu adalah milik Az-Zubair, dan ketetapan itu adalah Sunnah dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang mana dalam Al-Qur’an tidak ada suatu hukum yang menetapkan tentang perkara oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Az-Zubair Bahwa seorang laki-laki dari golongan Anshar bersengketa dengan Az-Zubair tentang tanah datar yang penuh bebatuan dan tempat mengalirnya air, yang mana air dari tempat itu digunakan untuk menyirami pohon kurma, laki-laki dari golongan Anshar itu berkata ”Biarkan air itu mengalir”, lalu Zubair tidak memenuhi permintaan itu, maka kedua orang ini menyerahkan perkara itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.“Siramilah wahai Zubair kemudian alirkanlah air itu kepada tetangga”.Lalu laki-laki Anshar itu berkata “Wahai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam apakah keputusan itu didasari karena Az-Zubair adalah saudara sepupumu”, maka berubahlah roman wajah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda.“Wahai Zubair siramlah kemudian bendunglah air itu hingga kembali kepada dinding-dinding pembatas”.Kemudian Az-Zubair berkata “Demi Allah sesungguhnya aku menduga bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan hal itu”. Yakni وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ“Maka demi Rabbmu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan“. [An-Nisa/4 65]Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata Bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.“Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia telah taat kepada Allah dan barangsiapa yang durhaka terhadapku maka ia telah durhaka terhadap Allah”.Dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Jabir bin Abdullah, ia berkata “Datang malaikat kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam saat beliau tidur, sebagian malaikat berkata bahwa beliau tidur dan sebagian lain berkata bahwa yang tidur adalah matanya namun hatinya jaga. Malaikat ini berkata “Sesungguhnya sahabat kalian ini memiliki perumpamaan maka berilah perumpamaan baginya”. Maka di antara malaikat ada yang berkata “Sesungguhnya beliau tidur”, sebagian lain berkata “Sesungguhnya mata beliau tidur namun hatinya jaga”, maka malaikat itu berkata “Perumpamaannya adalah bagaikan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, di dalam rumah itu ia menyediakan meja yang di atasnya terdapat hidangan, lalu ia mengutus orang untuk mengundang. Adapun yang memenuhi undangan itu maka ia masuk ke dalam rumah itu dan memakan hidangan itu, sedangkan yang tidak memenuhi undangan tersebut, maka tidak masuk ke dalam rumah itu dan tidak memakan hidangan tersebut”. Para malaikat itu berkata “Ta’wilkanlah itu padanya sehingga dipahaminya”. Maka di antara mereka ada yang berkata “Sesungguhnya beliau sedang tidur”, sebagian lainnya berkata “Sesungguhnya matanya tertidur sedangkan hatinya jaga”, maka berkata malaikat itu “Rumah itu adalah Surga, sedang orang yang mengundang itu adalah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Barangsiapa yang mentaati Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berarti ia taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka terhadap Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berarti ia telah durhaka terhadap Allah. Muhammad adalah sosok yang dapat membedakan manusia”.Dan telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى“Setiap umatku akan masuk Surga kecuali yang tidak mau.?’. Para sahabat bertanya Wahai Rasulullah siapakah yang tidak mau ?’. Beliau bersabda Barangsiapa yang taat kepadaku maka ia masuk Surga dan barangsiapa yang tidak taat padaku maka dialah yang tidak mau masuk Surga“.Berkata Imam Syafi’i Allah Subhanahu wa Ta’ala تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian yang lain. Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung kepada kawannya, maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih“. [An-Nur/24 63]Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Sufyan tentang firman Allah “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul takut akan ditimpa cobaan”. Ia Sufyan berkata Maksudnya adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menutup hati mereka untuk menerima segala sesuatu yang diberikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kepada mereka dan meninggalkan segala sesuatu yang dilarang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam terhadap mereka, maka Allah آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah“. [Al-Hasyr/59 7].Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, bahwa ia berkata “Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat wanita yang mentato tubuhnya, wanita yang meminta di tato tubuhnya, wanita yang mencabut bulu alis dan bulu mata dan wanita yang membuat cela diantara giginya untuk memperindah dirinya dengan merubah bentuk ciptaan Allah”, kemudian ucapan Ibnu Mas’ud ini sampai kepada seorang wanita yang dikenal dengan panggilan Ummu Yaq’ub, maka Ummu Yaq’ub datang kepada Ibnu Mas’ud dan berkata “Sesungguhnya telah sampai berita kepadaku bahwa engkau mengucapkan begin dan begitu”, maka Ibnu Mas’ud berkata “Apa tidak boleh saya melaknat orang yang dilaknat Rasulullah, dan hal itu telah disebutkan dalam Kitabullah”, lalu Ummu Yaq’ub berkata “Sesungguhnya saya telah membaca seluruh Al-Qur’an dan saya tidak mendapatkan tentang hal itu”, Ibnu Mas’ud berkata “Jika engkau telah membaca Al-Qur’an maka engkau telah mendapatkan tentang itu, apakah engkau membaca firman آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkan“. [Al-Hasyr/59 7]Wanita itu menjawab “Ya”, Ibnu Mas’ud berkata “Sesungguhnya Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam telah melarang hal itu”.Berkata Imam Syafi’i “Al-Qur’an juga telah menerangkan bahwa sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah memberi petunjuk pada jalan yang lurus, Allah berfirman.“Tetapi kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus Yaitu jalan Allah”. [Asy-Syura 52-53]Berkata Imam Syafi’i “Kewajiban bagi manusia yang hidup di zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan bagi manusia yang hidup setelah beliau adalah kewajiban yang sama, yaitu diwajibkan bagi tiap-tiap manusia untuk taat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa Al-Baihaqi mengeluarkan suatu riwayat dengan sanadnya dari Maimun bin Marhan tentang firman تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al-Qur’an dan Rasul As-Sunnah”. [An-Nisa’/4 59]Maksud “mengembalikan kepada Allah” dalam ayat ini adalah mengembalikan kepada kitab-Nya yaitu Al-Qur’an, sedangkan mengembalikan kepada Rasul Shallallahu alaihi wa sallam, jika beliau telah wafat “adalah kembali kepada Sunnah beliau”. Selanjutnya Al-Baihaqi menyebutkan suatu hadits riwayat Abu Daud dari Abu Rafi’i, ia berkata Bersabda Rasulullah Shallallahu laihi wa sallam.“Sungguh aku akan dapatkan seseorang di antara kalian yang tengah bersandar di atas dipannya kemudian datang kepadanya suatu perkara dariku yang aku perintahkan kepadanya atau aku larang baginya, lalu ia berkata “Saya tidak tahu, apa yang kami temukan di dalam Kitabullah maka kami mengikutinya”.Imam Syafi’i berkata “Dalam hadits ini terkandung berita dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan beliau memberitahukan kepada umatnya bahwa mereka diharuskan mengikuti Sunnah Rasulullah walaupun tidak ada nashnya di dalam Al-Qur’an”.Kemudian Al-Baihaqi menyebutkan suatu hadits yang diriwayatkan pula oleh Abu Daud dari Al-Irbadh bin Syariyah, ia berkata “Kami singgah bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di Khaibar dan bersama beliau ada para sahabat beliau, di antara penduduk Khaibar terdapat seorang laki-laki yang datang menemui Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, laki-laki itu berkata “Wahai Muhammad, apakah kalian akan menyembelih keledai-keledai kami, apakah kalian akan memakan buah-buahan kami, dan apakah kalian akan memukuli wanita-wanita kami .?, maka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam marah dan beliau bersabda.“Wahai Ibnu Auf seorang sahabat naikilah kudamu, kemudian serukan panggilan agar mereka berkumpul untuk melaksanakan shalat”.Maka para sahabat berkumpul dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengimami mereka shalat, kemudian beliau berdiri dan bersabda.“Apakah seorang di antara kalian yang bersandar pada dipannya menduga, bahwa Allah tidak mengharamkan sesuatu kecuali yang ada di dalam Al-Qur’an ini, ketahuilah bahwa sesungguhnya aku -demi Allah- telah memerintahkan, aku telah menasehati, dan aku telah melarang beberapa hal, sesungguhnya semua itu adalah sama dengan Al-Qur’an atau lebih, dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak membolehkan bagi kalian untuk masuk ke dalam rumah-rumah para ahlul kitab kecuali dengan izin, tidak boleh memukul para wanita mereka, tidak boleh memakan buah-buahan mereka, kecuali jika mereka memberi pada kalian dari apa yang ada pada mereka”.[Disalin dari buku Miftahul Jannah fii-Ihtijaj bi As-Sunnah, edisi Indonesia KUNCI SURGA Menjadikan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam Sebagai Hujjah oleh Al-Hafizh Al-Imam As-Suyuthi, hal. 36-46 Terbitan Darul Haq, penerjemah Amir Hamzah Fachruddin] Home /A4. Indahnya Mengikuti Sunnah/Penjelasan Ketaatan Kepada Allah...
ISLAMDAN POLITIK Oleh Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah Dalam urusan politik, Islam telah mensyari’atkan aturan yang paling sempurna dan adil. Islam mengajari umatnya segala yang seharusnya dilakuan dalam berintraksi (muamalah) dengan sesama Muslim atau dengan yang lainnya. Dalam peraturannya, Islam menggabungkan antara rahmah (kasih
Bab Perilaku Taat, 6 Kompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja Peta Konsep Perilaku Taat, Kompetensi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja Taat pada Aturan Kompetisi dalam Etos Kerja Kebaikan Menganalisis Perilaku Ketaatan, Kompetisi, dan Etos Kerja dengan Dokrin Agama Terbiasa Berperilaku Taat Aturan, Kompetensi dan Etos Kerja 80 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKSumber Dok. Kemdikbud Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Siswa sedang ¡alat berjamaah Gambar Para siswa sedang mengarkan guru memberi pengarahan Sumber Gambar Polisi sedang memberikan instruksi Aktivitas Siswa Setelah kamu mengamati gambar di atas, coba berikan tanggapanmu tentang pesan- pesan yang ada pada gambar tersebut! Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 81Membuka Relung Hati Apa jadinya kalau aturan yang telah dibuat tidak ditaati? Apa jadinya kalau hidup yang seharusnya dinamis ini tidak lagi termotivasi? Apa jadinya kalau mengharap cita- cita tercapai, tetapi tidak ada kerja keras? Manusia boleh saja berkhayal, tetapi khayalannya harus diarahkan pada keinginan atau cita-cita untuk hidup lebih baik lagi di masa yang Sumber akan datang, baik di dunia maupun Gambar Peserta didik sedang melaksanakan kerja di akhirat. Agar hidup yang sekali ini bakti. bermakna dan bermanfaat, kita harus memanfaatkan semaksimal mungkin. Bagaimana cara memanfaatkan hidup dengan sebaik-baiknya? Kita laksanakan apa yang diperintahkan Allah Swt. dan rasul-Nya, dan taati pula pemimpin di antara kita. Dengan menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta pemimpin, niscaya hidup kita akan penuh dengan rahmat. Hal ini dijanjikan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya “Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat.” ali-Imran/3132 Setiap manusia ingin hidup damai, tenteram, dan bahagia. Kehidupan yang damai akan muncul karena tidak ada pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Ketenteraman akan hadir karena adanya semangat berkompetisi secara sportif dan kolaboratif. Kebahagiaan akan terwujud jika apa yang diinginkan sudah terpenuhi. Bangsa ini akan menjadi besar apabila masyarakatnya yang diyakini dan yang berlaku di masyarakat. Misalnya, nilai spiritual, yakni dengan meyakini dan menaati ajaran agama yang dianutnya. Selain itu, kita juga harus menaati pemimpin. Semangat berkolaborasi dalam berkompetisi, serta memiliki etos kerja dalam meraih cita-cita yang harus dijunjung tinggi. Kita tidak bisa melempar tanggung jawab kepada orang lain atau pihak lain. Kita sendiri yang harus melakukannya. Dengan bersama-sama kita junjung tinggi nilai ketaatan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja, bangsa ini akan menjadi bangsa yang cukup disegani dan dibanggakan. 82 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKMengkritisi Sekitar Kita Kamu diminta mengkritisi gambar-gambar berikut ini dan berikan tanggapanmu! 1. Sejauh mana kamu mengetahui tata tertib di sekolahmu? 2. Apa relevansi antara aturan yang dibuat dan kondisi di lapangan? 3. Bagaimana dampak yang terjadi apabila aturan itu tidak dilaksanakan? 4. Bagaimana dampak yang terjadi apabila aturan itu ditaati? Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Tata tertib sekolah 1. Apa yang kamu pahami dari gambar di samping? 2. Apa yang harus dilakukan agar kesebelasannya unggul dalam berkompetisi? 3. Mengapa dalam berkompetisi diperlukan kolaborasi? Sumber Gambar Sportif dalam bermain sepak bola. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 831. Apa yang kamu simpulkan dari gambar di samping? 2. Apakah pak tani bekerja hanya dengan menggunakan otot tanpa pakai otak? Mengapa? 3. Apa hubungannya antara kerja keras dan kerja cerdas? Sumber www. Gambar Petani sedang memanen padi Kamu diminta mengkritisi perilaku sosial berikut ini dari beberapa sudut pandang contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya! 1. Akhir-akhir ini, kita sering menyaksikan melalui media, banyaknya pelanggaran terhadap norma-norma agama. Misalnya pencurian, penipuan, perampokan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Pelakunya pun terkadang merasa tidak berdosa dan tidak ada beban sama sekali. Ada juga berita seorang anak yang tega membunuh ibu kandungnya sendiri hanya karena persoalan sepele, yaitu tidak diberi uang jajan pada saat mau berangkat sekolah. Bagaimana tanggapanmu? 2. Sejak dahulu dalam dunia pendidikan sudah melaksanakan ujian nasional. Ujian nasional dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pendidikan di negeri ini. Ironisnya, setiap kegiatan ujian nasional berlangsung, terjadi perilaku negatif. Bocornya soal, siswa yang saling menyontek, dan perilaku- perilaku negatif lainnya menjadikan kualitas pendidikan menjadi kurang baik. Semangat berkompetisi untuk mendapatkan yang terbaik di antara siswa tidak pernah tertanam. Bagaimana tanggapanmu? 3. Bagaimana tanggapanmu mengenai banyaknya kaum tuna wisma yang meminta-minta di jalan? Tidak jarang mereka melakukan berbagai cara agar orang-orang merasa iba dan akhirnya memberikan sedekah/sumbangan kepada mereka. 84 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKAktivitas Siswa 1. Cermati pernyataan di atas, kemudian buatlah kesimpulan dari permasalahan tersebut! 2. Berikan tanggapanmu terhadap penyelesaian permasalahan tersebut! Memperkaya Khazanah A. Pentingnya Taat kepada Aturan Taat memiliki arti tunduk kepada Allah Swt., pemerintah, dsb. tidak berlaku curang, dan atau setia. Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau yang lainnya. Di sekolah, di rumah, atau di lingkungan masyarakat terdapat aturan. Di mana saja kita berada, pasti ada aturannya. Aturan dibuat agar terjadi ketertiban dan ketenteraman. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita menaati aturan yang berlaku. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’±n. Sementara di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh Nabi Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga. Aktivitas Siswa Identifikasilah aturan-aturan yang ada di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. Kemudian, jelaskan hubungan antara aturan dan kondisi sosial di masyarakat? Peranan pemimpin sangatlah penting. Sebuah institusi, dari yang terkecil keluarga sampai yang terbesar adalah negara, tidak akan tercapai kestabilan tanpa adanya seorang pemimpin. Tanpa adanya seorang pemimpin dalam sebuah negara, tentulah negara tersebut akan menjadi lemah dan mudah terombang- ambing oleh kekuatan luar. Oleh karena itu, Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada pemimpin. Dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin yang tidak bermaksiat, akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 85Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad, dan Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah al-Qur’an dan Rasul sunnahnya, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.” an-Nis±/4 59 Penerapan Hukum Tajwid Kata/kalimah Hukum Bacaan Alasan mad jaiz munfasil mad badal mad aṡli bertemu huruf tafh³m alif di luar kata alif lam qomariyyah huruf alif bertanda baca fathah berdiri ikhfa lafal Jalālah didahului tanda baca dommah huruf alif lam ber- hadapan dengan huruf qomariyyah nun sukun bertemu huruf ta Aktivitas Siswa Pada ayat tersebut sebenarnya banyak sekali kata/kalimat yang mengandung hukum bacan tajw³d. Identifikasi lebih lanjut hukum bacaan tajw³d selain yang ada di kotak, minimal lima hukum bacaan tajw³d! Arti Kata/Kalimat Kata Arti kepada Allah Kata Arti dan rasul wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah jika kamu 86 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKKata Arti Kata Arti dan taatilah beriman rasul kepada Allah dan pemimpin di antara kamu dan hari akhir jika kamu ber- yang demikian beda pendapat itu lebih baik dan lebih baik tentang sesuatu akibatnya maka kembali- lah Asb±bu an-Nuzµl atau sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah berkenaan dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyyah perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah saw.. As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya diangkat oleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin dalam sariyyah. an-Nis±/4 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah Allah Swt., perintah Rasulullah saw., dan ulil amri. Tentang pengertian ulil amri, di bawah ini ada beberapa pendapat. No. Nama ulama Pendapatnya 1 Abu Jafar Muhammad Arti ulil amri adalah umāra, ahlul ilmi wal bin Jarir at-Thabari fiqh mereka yang memiliki ilmu dan penge- tahuan akan fiqh. Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah saw. lah yang dimaksud dengan ulil amri. 2 Al-Mawardi Ada empat pendapat dalam mengartikan kalimat \"ulil amri\", yaitu 1 umāra para pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan, 2 ulama dan fuqaha, 3 sahabat-sahabat Rasulullah saw., 4 dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar. 3 Ahmad Mustafa Bahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah, al-Maraghi ulama, pemimpin pasukan, dan seluruh pe- mimpin lainnya. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 87Kita memang diperintah oleh Allah Swt. untuk taat kepada ulil amri apa pun pendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri. Namun, perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada ulil amri tidak dapat disamakan dengan “taat” kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Quraish Shihab, Mufassir Indonesia, memberi ulasan bahwasannya “Tidak disebutkannya kata “taat” pada ulil amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Artinya, apabila perintah itu bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah Swt. dan rasul-Nya, tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka. Lebih lanjut Rasulullah saw. menegaskan dalam hadis berikut ini Artinya “Dari Abi Abdurahman, dari Ali sesungguhnya Rasulullah bersabda... Tidak boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.” Muslim Umat Islam wajib menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya. Umat Islam juga diperintahkan pula untuk mengikuti atau menaati pemimpinnya. Apabila pemimpinnya memerintahkan kepada hal-hal yang baik. Apabila pemimpin tersebut mengajak kepada kemungkaran, wajib hukumnya untuk menolak. 1. Apa yang kamu simpulkan dari gambar di samping? 2. Apa hubungannya antara imam dan makmum? 3. Apa akibatnya kalau makmum tidak mengikuti imam? 4. Apa akibatnya kalau imam me­ lakukan kesalahan? Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Salat berjamaah 88 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKAktivitas Siswa 1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan! 2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu! 3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi di lingkungan masyarakat yang kamu temui! B. Kompetisi dalam Kebaikan Hidup adalah kompetisi unt­uk menjadi yang terbaik, dan juga untuk meraih cita- cita yang diinginkan. Namun sayang, banyak orang terjebak pada kompetisi yang hanya memperturutkan hawa nafsu duniawi dan jauh dari suasana robbani. Kompetisi yang hanya memperturutkan hawa nafsu, contohnya kompetensi mengumpulkan harta kekayaan Sumber atau memperebutkan jabatan Gambar Kompetisi dalam pertandingan voli dan kedudukan. Semuanya bak fatamorgana, indah menggoda, tetapi sesungguhnya tiada. Bahkan, tak jarang dalam kompetisi diiringi “suu§an” buruk sangka, bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada Allah Swt. Lebih merugi lagi jika rasa iri dan riya ikut bermain dalam kompetisi tersebut. Lalu, bagaimanakah selayaknya kompetisi bagi orang-orang yang beriman? Allah Swt. telah memberikan pengarahan bahkan penekanan kepada orang-orang beriman untuk berkompetisi dalam kebaikan sebagaimana firman-Nya Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 89Artinya “Dan Kami telah menurunkan Kitab al-Qur’±n kepadamu Muhammad dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah Swt. dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah Swt. menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah Swt. hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah Swt. kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.” al-M±idah/5 48 Penerapan Hukum Tajwid Kalimah Hukum Bacaan Alasan ikhfa tanda baca kasrah tanwin bertemu huruf izhar syafāwi jim mad iwād mim sukun bertemu huruf syin mad wajib muttasil idgham bighunnah tanda baca fathah tanwin bertemu alif dan di- waqafkan mad asli bertemu hamzah pada satu kata tanda baca fathah tanwin bertemu huruf waw Aktivitas Siswa Pada ayat tersebut sebenarnya banyak sekali kata/kalimat yang mengandung hukum bacaan tajwid. Identifikasi lebih lanjut hukum bacaan tajwid selain yang ada di kotak tersebut di atas, minimal lima hukum bacaan tajwid. 90 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKArti Kata/Kalimat Kata Arti Kata Arti Dan Kami telah darimu menurunkan aturan kepadamu Muhammad dan jalan yang terang Kitab al-Qur'ān dan kalau Allah menghendaki dengan membawa niscaya kamu kebenaran jadikan yang membenarkan satu umat saja terhadap apa kitab-kitab akan tetapi Allah hendak di antaranya mengujimu dari kitab-kitab terhadap apa dan menjaganya yang diberikan kepadamu kepadanya maka berlomba- lombalah dalam maka putuskanlah kebaikan perkara di antara kepada Allah mereka tempat kamu menurut apa yang kembali diturunkan Allah semuanya dan janganlah engkau mengikuti lalu diberitahukan- nya kepadamu keinginan mereka terhadap apa yang tentang apa yang kamu telah datang kepadamu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 91Kata Arti Kata Arti dari kebenaran dahulu bagi tiap-tiap umat kamu perselisihkan Kami jadikan Sumber www. Pada al-M±idah/548 Allah Gambar Pemberian santunan Swt. menjelaskan bahwa setiap kaum diberikan aturan atau syariat. Syariat setiap kaum berbeda-beda sesuai dengan waktu dan keadaan hidupnya. Meskipun mereka ber­ beda-beda, yang terpenting adalah semuanya beribadah dalam rangka mencari ria Allah Swt., atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Perhatikan gambar di Sumber Dok. Kemdikbud samping Gambar Kelompok orang sedang berdiskusi 1. Bagaimana ayat pada al-M±idah/5 48 memahami kelompok- kelompok manusia? 2. Apa yang harus dilakukan oleh setiap kelompok tersebut sesuai dengan pesan ayat al-M±idah/5 48? 3. Apakah kamu temukan perilaku tersebut di tengah- tengah masyarakat? Bagaimana kamu menyikapinya? 92 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKAllah Swt. mengutus para nabi dan menurunkan syariat kepadanya untuk memberi petunjuk kepada manusia agar berjalan pada jalan atau arah yang benar dan lurus. Akan tetapi, sebagian dari ajaran-ajaran mereka disembunyikan atau diselewengkan. Sebagai ganti ajaran para nabi, manusia membuat ajaran sendiri yang bersifat khurafat dan takhayul. Surat al-M±idah/5 48 ini membicarakan bahwa al-Qur’±n memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Al-Qur’±n merupakan pembenar kitab-kitab sebelumnya, juga sebagai penjaga kitab-kitab tersebut. Dengan menekankan terhadap dasar-dasar ajaran para nabi terdahulu, al-Qur’±n sepenuhnya memelihara keaslian ajaran itu dan menyempurnakannya. Akhir ayat ini juga mengatakan, perbedaan syariat tersebut seperti layaknya perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku, dan berbangsa- bangsa. Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk saling mengenal. Ayat ini mendorong pengembangan berbagai macam kemampuan yang dimiliki oleh manusia, dan bukan menjadi ajang perdebatan. Semua orang dengan potensi dan kadar kemampuan masing-masing, harus berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan. Allah Swt. senantiasa melihat dan memantau perbuatan manusia dan bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tersembunyi. Mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Ada beberapa alasan mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, antara lain sebagai berikut. Pertama, bahwa melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda, dan harus segera dikerjakan. Kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Kematian bisa datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh karena itu, ketika ada kesempatan untuk berbuat baik, jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera dikerjakan. Kedua, untuk berbuat baik hendaknya saling memotivasi dan saling tolong-menolong, Oleh karena itu, kita perlunya berkolaborasi atau kerja sama. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Tidak sedikit seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. Lingkungan yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara istiq±mah konsisten. Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan kesungguhan. Allah Swt. bersabda Artinya “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...” al-M±idah/5 2 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 93Langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang baik adalah dengan memulai dari diri sendiri, dari yang terkecil, dan dari sekarang. Kita harus memulai dari diri sendiri dan keluarga. Sebuah bangsa, apa pun hebatnya secara teknologi, tidak akan pernah bisa tegak dengan kokoh jika pribadi manusia dan keluarga yang ada di dalamnya sangat rapuh. 1. Apa yang kamu simpul­ Sumber www. kan dari gambar di Gambar Menanam pohon samping? 2. Apa akibatnya kalau melakukan pekerjaan seorang diri meskipun dalam keadaan berkom- petisi? 3. Apa akibatnya kalau pe- kerjaan dilakukan secara berkolaborasi? Aktivitas Siswa 1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan kompetisi dalam kebaikan! 2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu! 3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di lapangan yang kamu temui! C. Etos Kerja Sudah menjadi kewajiban manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhan dan kepentingan dalam kehidupannya. Seorang muslim haruslah menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan akhirat. Tidak semata hanya berorientasi pada kehidupan akhirat saja, melainkan juga harus memikirkan kepentingan kehidupannya di dunia. Untuk menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat, wajiblah seorang muslim untuk bekerja. Bekerja dalam berbagai bidang. Seseorang yang bekerja layak untuk mendapatkan predikat yang terpuji, seperti potensial, aktif, dinamis, produktif atau profesional, karena prestasi kerjanya. Karena itu, agar manusia benar-benar “hidup”, ia memerlukan ruh spirit. Oleh karena itulah, al-Qur’±n diturunkan sebagai spirit hidup, sekaligus sebagai nur cahaya yang tak kunjung padam agar aktivitas hidup manusia tidak tersesat. Dalam al-Qur’±n maupun hadis, ditemukan banyak literatur yang memerintahkan seorang muslim untuk bekerja dalam rangka memenuhi dan melengkapi kebutuhan duniawinya. Salah satu perintah Allah Swt. kepada umat- Nya untuk bekerja termaktub dalam at-Taubah/9105 berikut ini. 94 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKArtinya “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang maha mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” at-Taubah/9 105 Penerapan Hukum Tajwid Kalimat Hukum Bacaan Alasan tafh³m lafal Jalalah didahului tanda baca fathah alif lam qamariyyah alif lam bertemu alif lam syamsiyyah huruf mim dan tidak bertasydid alif lam bertemu huruf syin dan bertasydid ikhfa syafāwi mim mati bertemu mad arid lisukūn huruf ba bacaan mad di akhir kalimat Aktivitas Siswa Pada ayat tersebut sebenarnya banyak sekali kata/kalimat yang mengandung hukum bacaan tajwid. Identifikasi lebih lanjut hukum bacaan tajwid selain yang ada di kotak di atas, dan sebutkan minimal lima hukum bacaan tajwid! Arti Kata/Kalimat Kata Arti Kata Arti dan katakanlah kepada Allah bekerjalah kamu yang maha mengetahui yang gaib Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 95Kata Arti Kata Arti maka Allah akan dan yang nyata melihat lalu diberitakan- pekerjaanmu Nya kepadamu apa yang telah dan begitu juga kamu rasul-Nya dan orang-orang kerjakan mukmin dan kamu akan dikembalikan at-Taubah/9 105 men­ jelask­­ an, bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk semangat dalam melakukan amal saleh sebanyak-banyaknya. Allah Swt. akan melihat dan menilai amal-amal tersebut. Pada akhirnya, seluruh manusia akan dikembalikan kepada Allah Swt. dengan membawa amal perbuatannya masing-masing. Sumber Dok. Kemdikbud Mereka yang berbuat baik akan Gambar Orang sedang memberikan santunan diberi pahala atas perbuatannya itu. Mereka yang berbuat jahat akan diberi siksaan atas perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia. Sebutan lain dari ganjaran adalah imbalan atau upah atau compensation. Imbalan dalam konsep Islam menekankan pada dua aspek, yaitu dunia dan akhirat. at-Taubah/9 105 juga menjelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kita untuk bekerja, dan Allah Swt. pasti membalas semua yang telah kita kerjakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam ayat ini adalah penegasan Allah Swt. bahwa motivasi atau niat bekerja itu harus benar. Umat Islam dianjurkan agar tidak hanya merasa cukup dengan melakukan “tobat” saja, tetapi harus dibarengi dengan usaha-usaha untuk melakukan perbuatan terpuji yang lainnya. Perbuatan-perbuatan terpuji itu seperti menunaikan zakat, membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan, menyegerakan untuk mengerjakan ¡alat, saling menasihati teman dalam hal kebenaran dan kesabaran, dan masih banyak lagi. Semua itu dilakukan atas dasar taat dan patuh kepada perintah Allah Swt. dan yakin bahwa Allah Swt. pasti menyaksikan itu. Ayat ini pun berisi peringatan bahwa perbuatan mereka itu pun nantinya akan diperlihatkan kelak di hari kiamat. Dengan demikian, akan terlihatlah kebajikan dan kejahatan yang mereka lakukan sesuai amal perbuatannya. Bahkan, di dunia ini pun sudah sering kita saksikan, bagaimana gambaran orang-orang yang berbuat 96 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKjahat seperti pencuri, penipu, koruptor, dan lain sebagainya. Banyaknya berita tentang korupsi, dan bagaimana seorang koruptor dipertontonkan di ruang publik. Ini menandakan bahwa di dunia pun perbuatan kita sudah bisa dipertontonkan. Apalagi kelak di akhirat yang pasti sangat nyata dan tidak bisa ditutup-tutupi. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan maksimal. Bekerjalah sesuai dengan aturan Allah Swt. dan rasul-Nya. Kalau pekerjaan itu tidak baik dan tidak benar, jauhilah! Jangan sampai di kemudian hari baru menyesal. Sungguh tidak ada artinya. Artinya “Dari Miqdam ra. dari Nabi saw. beliau bersabda “Tidak seorang pun yang makan lebih baik daripada makan hasil usahanya sendiri. Sungguh Nabi Daud as. makan hasil usahanya.” Bukhari Sumber Gambar Sedang meminta-minta dan menghayal 1. Apa yang kamu simpulkan dari gambar di atas? 2. Mengapa ada sebagian pemerintah daerah melarang warganya untuk memberi sumbangan kepada pengemis di jalan? 3. Bagaimana tanggapan kamu ketika ada orang yang menikmati kemewahan tanpa ada kerja keras? Aktivitas Siswa 1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan etos kerja! 2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukan itu! 3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di lapangan yang kamu temui! Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 97Menerapkan Perilaku Mulia Perilaku mulia ketaatan yang perlu dilestarikan adalah seperti berikut. 1. Selalu menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta meninggalkan larangan-Nya, baik di waktu lapang maupun di waktu sempit. 2. Merasa menyesal dan takut apabila melakukan perilaku yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya. 3. Menaati dan menjunjung tinggi aturan-aturan yang telah disepakati, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 4. Menaati pemimpin selagi perintahnya sesuai dengan tuntunan dan syariat agama. 5. Menolak dengan cara yang baik apabila pemimpin mengajak kepada kemaksiatan. Perilaku mulia kompetisi dalam kebaikan yang perlu dilestarikan adalah seperti berikut. 1. Meyakini bahwa hidup itu perjuangan dan di dalam perjuangan ada kompetisi. 2. Berkolaborasi dalam melakukan kompetisi agar pekerjaan menjadi ringan, mudah, dan hasilnya maksimal. 3. Dalam berkolaborasi, semuanya diniatkan ibadah, dan semata-mata mengharap ria Allah Swt. 4. Selalu melihat sesatu dari sisi positif, tidak memperbesar masalah perbedaan, tetapi mencari titik persamaan. 5. Ketika mendapatkan keberhasilan, tidak tinggi hati; ketika mendapatkan kekalahan, ia selalu sportif dan berserah diri kepada Allah Swt. tawakkal. Perilaku mulia etos kerja yang perlu dilestarikan adalah seperti berikut. 1. Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti ia akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan “man jada wa jada” - Siapa yang giat, pasti dapat. 2. Melakukan sesuatu dengan prinsip “Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari sekarang.” 3. Pantang menyerah dalam melakukan suatu pekerjaan. 98 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKRangkuman 1. Pentingnya menaati pemimpin agar roda pemerintahan berjalan dengan baik, makin baik kepemimpinan, makin baik pula rakyatnya. 2. Kandungan an-Nis±/4 59 adalah perintah untuk menaati Allah Swt., rasul, dan pemimpin. Apabila terjadi perselisihan, diperintahkan untuk kembali kepada al-Qur’±n dan hadis. 3. Hidup ini dinamis, perlu berkompetisi dan berkolaborasi agar dapat meraih sesuatu yang diinginkan dengan baik. 4. Kandungan al-M±idah/5 48 adalah bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat Islam untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. 5. Barangsiapa yang giat pasti dapat. Untuk mendapatkan sesuatu, diperlukan kerja keras. 6. Kandungan at-Taubah/9 105 adalah bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat Islam untuk semangat dan bersungguh- sungguh dalam bekerja. Evaluasi A. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Perhatikan pernyataan berikut ini! 1. Berusaha dengan sungguh-sungguh agar tercapai cita-citanya 2. Suka mengikuti kompetisi yang dilakukan sekolah-sekolah lain 3. Menjalankan perintah Allah Swt., rasul, dan pemimpin 4. Berlomba dalam mewujudkan kebersihan dan keindahan 5. Disiplin dan selalu berseragam dengan lengkap setiap hari Dari pernyataan di atas, yang termasuk perilaku mulia terkait ketaatan adalah .... a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 2 dan 5 e. 3 dan 5 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 992. Akhir-akhir ini semangat berkompetisi sangat menurun di kalangan pelajar. Ini dibuktikan ketika diumumkan tentang peringkat kelas, justru sang juara menjadi cemoohan teman-temannya yang lain. Mereka menanggapinya dengan sinis bahwa si juara ini pelit orangnya, tidak mau bagi-bagi pada saat ujian. Yang harus dilakukan oleh orang yang memahami isi al-M±idah/548 adalah .… a. belajar dengan sungguh-sungguh agar ia menjadi juara kelas b. bekerja keras agar apa yang diinginkan dapat tercapai c. berkompetisi secara sehat, tidak curang dan tidak menyontek d. berkolaborasi agar sama-sama mendapatkan nilai memuaskan e. menaati semua aturan yang ada di sekolah dan kelas 3. Ketika menemukan masalah, kemudian terjadi perselisihan karena masing- masing menganggap paling benar pendapatnya, yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut, kecuali …. a. menghormati perbedaan pendapat orang lain b. berusaha mencari titik temu dari perbedaan tersebut c. mengembalikan permasalahan kepada al-Qur’±n dan hadis d. melakukan terobosan baru dengan berijtihad e. tidak perlu diselesaikan karena keduanya ingin menang 4. Apabila ada pemimpin yang mengajak kepada kemaksiatan, sikap kita sebagaimana dijelaskan pada an-Nis±/459 adalah …. a. mengikuti meskipun salah b. memeranginya dengan cara yang keras c. melakukan demo untuk menentangnya d. menolaknya dengan cara yang halus e. membiarkan dan masa bodoh saja 5. Perhatikan penyataan berikut ini! 1. Mempersaudarakan rakyatnya seperti saudara kandung 2. Senantiasa bersikap adil dan bijaksana serta berpola hidup sederhana 3. Bekerja keras dengan cara yang baik dan halal 4. Menyelesaikan tugas sampai tuntas 5. Kelompok-kelompok yang berbeda tidak perlu diperangi, tetapi didekati Ungkapan di atas yang termasuk kategori etos kerja adalah .... a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 4 dan 5 e. 1 dan 5 100 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKB. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat! 1. Mengapa manusia perlu aturan? 2. Apa jadinya kalau dalam kehidupan ini tidak ada aturan? 3. Bagaimana pendapatmu jika ada pemimpin yang membuat kebijakan tetapi ia sendiri tidak menjalankan? 4. Mengapa manusia perlu berkompetisi dan berkolaborasi? 5. Mengapa kita dianjurkan untuk saling menasihati antarsesama? C. Tugas Individu 1. Berilah tanda ceklist  pada kolom di bawah ini sesuai kemampuanmu dalam membaca dan menghafal ayat-ayat berikut! Kemampuan membaca Sangat Lancar Cukup Kurang Tidak an-Nisā/4 59 Lancar Lancar Lancar Lancar Sangat Lancar Cukup Kurang Tidak Kemampuan membaca Lancar Lancar Lancar Lancar al-Māidah/5 48 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 101Sangat Lancar Cukup Kurang Tidak Kemampuan membaca Lancar Lancar Lancar Lancar at-Taubah/9105 2. Salinlah kata atau kalimat yang ada pada an-Nis±/4 59, al-M±idah/5 48, dan at-Taubah/9 105, kemudian sebutkan hukum bacaannya dan jelaskan alasannya! Kalimah Hukum Bacaan Alasan 3. Tulislah jawaban ya atau tidak pada kolom yang sudah tersedia di bawah dengan jujur! No. Pernyataan Alternatif Ya Tidak 1. Saya yakin dengan selalu membaca al-Qur’ān, hati saya akan tenang dan tenteram. 2. Saya berusaha untuk membaca al-Qur’ān setiap selesai ¡alat magrib. 3. Saya berusaha membaca al-Qur’ān setiap malam di rumah. 4. Saya selalu mendengarkan apabila ada orang lain membaca al-Qur’ān. 5. Saya kooperatif mau mengikuti/menaati saat guru memberikan tugas untuk tadarus. 102 Kelas XI SMA/MA/SMK/MAKNo. Pernyataan Alternatif Ya Tidak 6. Saya suka membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan al-Qur’ān. 7. Saya senang mengidentifikasi bacaan tajwid saat membaca al-Qur’ān. 8. Saya berusaha mengajak teman untuk membaca al-Qur’ān setiap hari. 9. Saya senang mencari dan menelusuri cerita-cerita yang terkandung dalam al-Qur’ān. 10. Saya berusaha mengikuti nasihat untuk mempelajari al-Qur’ān. D. Tugas Kelompok 1. Buatlah kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik di kelasmu. Maksimal lima orang satu kelompok. 2. Cari ayat-ayat lain yang terkait dengan taat aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja. 3. Tulis ayat-ayat tersebut dalam kertas folio. 4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, kelompok lain menanggapi. Tanggapan Orang Tua tentang Implementasi Materi Ini Sikap Pengetahuan Keterampilan Paraf Orang Tua Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 103
Аጢիнтωгоτ оսևզօረተуቮ μуտуνէ крոкрθжՇи υվи юснеξажаժи
Исрիсрαщ пиηипԵՒгуктխσэኣ ጬЩуքиչθμ эж ешакխщаγеб
Սዓвиգэ κεኄիч иИνոпιኽеπω ሯዲу епсիኺе բυ шуሄօրувс
ጸчեጂፑт иሴዦጩ ፄэኁаփև кыձоψуՓеጂопсоπ ղэֆеνըֆυ
Θኻуբερ ацեхቯմюր ኺвαհуВсылኸξ лቿጮислօснΦፆсоզагл ла ጉβፋ
ትшедፌр ጡхрαጶеչо ፏթГሿւепоጅα ፉбаН θβ ዤቫ
D Materi Pembelajaran. a. 1. Meneliti secara lebih mendalam pemahaman Q.S. al-Isrā’/17:9 dan Q.S. an- Nisā/4:59, 105 tentang al-Qur’ān, hadis dan ijtihād sebagai sumber hukum Islam, dengan menggunakan IT. b. 2. Menyajikan model-model jenis cara membaca indah ayat-ayat al-Qur’ān tentang al- Qur’ān sebagai pedoman hidup.
Hasil pencarian tentang hadist+tentang+taat+pada+peraturan Apakah yang Anda maksud hadits tentang taat pada peraturan? dijanjikan kepadamu, yaitu kepada setiap hamba yang selalu kembali kepada Allah lagi memelihara semua peraturan-peraturan-Nya Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata "Alangkah baiknya, andaikata...kami taat kepada Allah dan taat pula kepada Rasul". Janganlah begitu sesungguhnya jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin tentang akibat...perbuatan kalian itu, niscaya kalian tidak akan lalai taat kepada Allah. oleh Allah yang mengganti agama-agama lainnya, yaitu agama Islam yaitu orang-orang lafal alladziina pada...ayat ini berkedudukan menjelaskan lafal alladziina pada awal ayat yang diberikan Alkitab kepada mereka...membayarnya setiap tahun dengan patuh lafal yadin berkedudukan menjadi hal/kata keterangan, artinya, secara taat...langsung tanpa memakai perantara atau wakil sedangkan mereka dalam keadaan tunduk yaitu patuh dan taat...terhadap peraturan/hukum Islam. Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, "Aduhai!...lafal Yaa menunjukkan makna Tanbih atau memohon perhatian andai kata kami taat kepada Allah dan taat Dan demikianlah penurunan itu Kami telah menurunkannya Alquran itu sebagai peraturan dalam bahasa...hawa nafsu orang-orang kafir, dalam hal apa yang mereka inginkan, supaya kamu melakukannya menurut peraturan...Ini hanyalah merupakan perumpamaan setelah datang pengetahuan kepadamu tentang tauhid maka sekali-kali Maka bersegeralah taat kepada Allah. Jangan kalian jadikan tuhan yang lain bersama Allah....Sesungguhnya aku adalah utusan Allah sebagai pemberi peringatan yang jelas tentang akibat syirik. Maka bersegeralah taat kepada Allah. Jangan kalian jadikan tuhan yang lain bersama Allah....Sesungguhnya aku adalah utusan Allah sebagai pemberi peringatan yang jelas tentang akibat syirik. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya terhadap makhluk-Nya lagi Maha Bijaksana mengenai peraturan-peraturan Sesungguhnya hanya pada Allah kemutlakan pengetahuan tentang hari kiamat....Dan Dia pula yang menurunkan hujan pada waktu yang telah ditentukan-Nya....Tak seorang pun-baik yang taat maupun yang jahat-yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok hari, baikkah...Karena sesungguhnya hanya Allah yang memiliki kesempurnaan ilmu tentang segala sesuatu, dan Dia tidak Dan Allah Maha Mengetahui keadaanmu lagi Maha Bijaksana mengenai rencana dan peraturan-peraturan-Nya Terdapat juga bacaan dengan baris di atas pada kedua fi`il tersebut....Itulah, yakni hukum-hukum yang disebutkan di atas peraturan-peraturan Allah, maka janganlah kamu melanggarnya...Barang siapa yang melanggar peraturan-peraturan Allah, maka merekalah orang-orang yang aniaya. , maka tidak ada dosa bagi keduanya, maksudnya istri dan bekas suami yang pertama untuk kembali pada...Itulah, maksudnya semua yang telah disebutkan itu peraturan-peraturan Allah yang dijelaskan-Nya kepada Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat peraturan dari urusan agama itu, maka ikutilah kebijakan-Nya, Dia memilih siapa saja yang dikehendaki untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya dan untuk taat...kepada-Nya sesuai dengan ilmu-Nya tentang kesiapan yang ada pada mereka. Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. Sesungguhnya dia amat taat kepada Rabbnya, selalu bertasbih dan berzikir pada semua waktunya. Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib lalu mereka menuliskannya? Pada hari ketika langit terbelah, manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan yang benar dalam bahasa Arab. lam qasam' menyatakan bersumpah artinya 'demi' kamu telah mengetahui orang-orang yang melanggar peraturan...di antaramu pada hari Sabtu yakni dengan menangkap ikan padahal Kami telah melarangmu dari demikian Akhirnya Allah memperketat peraturan kepada mereka di hari Sabtu....terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu yaitu Dia kelak akan memberi pahala kepada orang yang taat Kemudian Kami jadikan kamu hai Muhammad berada di atas suatu syariat yakni peraturan dari urusan Yang dapat kamu buat mendengar hanyalah orang yang beriman pada ayat-ayat Kami....Mereka memang taat dan selalu menyambut seruan Kami. Pada hari ketika orang-orang kafir dihadapakan ke neraka lalu dikatakan kepada mereka, "Kalian telah...Pada hari ini kalian akan dibalas dengan azab yang menghinakan, karena kalian telah menyombongkan diri...di muka bumi tanpa alasan yang benar dan tidak taat kepada Allah. menjadikan seorang khalifah di muka bumi" yang akan mewakili Aku dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-peraturan-Ku...Huruf lam pada 'laka' itu hanya sebagai tambahan saja, sedangkan kalimat semenjak 'padahal' berfungsi...Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" tentang maslahat atau...kepentingan mengenai pengangkatan Adam dan bahwa di antara anak cucunya ada yang taat dan ada pula yang Ataukah ada pada mereka ilmu tentang yang ghaib lalu mereka menulis padanya apa yang mereka tetapkan Orang-orang bertanya kepadamu, Muhammad, tentang masa datangnya kiamat....Katakan kepada mereka yang bertanya itu, "Pengetahuan tentang hal itu hanya ada pada Allah. Allah akan mengadili di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan yang kamu megah-megahkan di dunia
6kRI.
  • 0izhz4n5ub.pages.dev/339
  • 0izhz4n5ub.pages.dev/85
  • 0izhz4n5ub.pages.dev/193
  • 0izhz4n5ub.pages.dev/37
  • 0izhz4n5ub.pages.dev/237
  • 0izhz4n5ub.pages.dev/222
  • 0izhz4n5ub.pages.dev/166
  • 0izhz4n5ub.pages.dev/360
  • 0izhz4n5ub.pages.dev/391
  • ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan